search

adsense

Pristiwa Pembakaran, Pengrusakan dan Penjarahan Mess PLTU 3 Banten

Tugas kuliah menjadi suatu hal yang memang harus dikerjakan kalau tidak resikonya bisa gak lulus mata kuliah tersebut..menarik ketika saya dapat tugas mata kuliah Pengantar ilmu hukum untuk mengikuti kegiatan persidangan di salah satu pengadilan negeri… tugasnya seperti menganalisis kasus yang sedang terjadi..

Saat itu saya dan teman kelompok lainnya memilih Pengaduilan negeri tangerang.. eMmm gy ada kasus mengenai pembakaran PLTU November ’08 lalu.. tugas pertama yang sangat menarik…

Berikut Berita yang kami Dapat…langsung dari salah satu warga desa kemiri yang sedang mengikuti persidangan juga….

Pada hari jum'at tanggal 14 Nov'08 telah terjadi pembakran Mess PLTU 3 Banten di Desa.
Lontar Kec. Kemiri Kab. Tangerang yang di lakukan oleh msyarakat setrmprt. Penyebab
kejadian tersebut di duga karena ditangkapnya 3 orang ptugas jaga kontribusi di
areal PLTU 3 Banten oleh Polisi jajaran Polres Metro Tangerang
Kabupaten Satuan Reskrim yg melakukan Operasi Preman. adapun orang yang id
tangkap adlh :

1. Sobari (anggota BPD)
2. Sajam (Ktua Rt)
3. Hamidi (Trantib Desa).

Selain 3 orang tersebut, ada juga warga lainnya sbnyk 4 orang. Diduga karena
pnangkapan tersebut, warga mnjadi kesal, karena tidak ada pembritahuan sebelumnya
baik ke pihak kluarga atau aparatur desa, ataupun Polsek Stempat
(Polsek Mauk) padahal kontribusi tersebut di ketahui oleh Muspika setempat
(Polsek Mauk, Koramil Mauk dan Camat Kemiri). Kemudian setelah mendapat
informasi bhw bahwa 7 orang tersebut di amankan di Polres Metro Tangerang
Kabupaten, namun masyarakat 2 kampung yaitu Kp. Selatip dan Kp. Lontar sudah
berkumpul bgitu banyak kurang lebih 800 orang yang berada di dua tempat terpisah yaitu di
dekat Mess PLTU dan diPos Kontribusi, kmudian ada warga yang mlintas di pos
kontribusi membritahukan bahwa Mess PLTU sudah dirusak dan di bakar. Karena
adanya provokasi dari warga di pos Kontribusi dgn kata-kata "ayo serbu saja
skalian", kata-kata tersebut memicu warga lainnya yang ada di Pos Kontribusi menjadi
ikut emosi dan kesal,kmudain massa yang brada di Pos Kontribusi pun mulai
pergi ke Mess untuk ikut merusak, Aparatur Desa yang berada Pos Kontribusi
mencoba mencega massa agar tidak pergi ke mess PLTU, namun karena jumlah massa
yang begitu banyak sehingga Aparatur Desa tidak mampu mencegah massa secara
keseluruhan, sebagian tetap saja pergi mnuju Mess PLTU.